Viral Video Pemakaman Mayat di Pulau Kakabia, Ini Penjelasan Kapolsek Pasimarannu Selayar

Jumat, 30 Desember 2022 | 21:52 WIB Last Updated 2022-12-30T14:36:26Z


MEDIA SELAYAR. Viral 2 (dua) video masing-masing berdurasi 30 detik beredar dengan menampilkan belasan orang sementara menarik sebuah rakit gabus yang diatasnya terdapat seseorang yang diduga berjenis kelamin laki-laki, dengan posisi terbaring. 

Sosok yang terbaring diatas gabus tersebut, menggunakan baju lengan panjang warna merah, dan celana panjang berwarna hitam, dengan kepala yang tertutup oleh kain berwarna hijau muda. 

Dalam video tersebut, terdengar sesorang yang mengambil video menyebut nama Pulau Burung, atau masyarakat Selayar lebih mengenalnya atau menyebutnya dengan nama Pulau Kakabia, yang secara administratif masuk kedalam wilayah Kecamatan Pasilambena, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. 

Sementara, pada satu video lainnya, menampilkan sejumlah orang mengangkat dan memasukkan sosok terbaring diatas rakit gabus tersebut, ke dalam sebuah lubang tanah yang sepertinya telah tergali. Sebanyak, 3 orang berada didalam lubang tanah, dan juga tampak beberapa orang yang mendokumentasikan atau memvideokan  kegiatan mereka. 

Sembari membaca Kalimat Tauhid 'La ilaaha illallah, Muhammadur Rasulullah' secara berulang-ulang, sejumlah orang yang mengangkat sosok yang terbaring di atas gabus tersebut, kemudian meyerahkannya kepada 3 orang yang telah berada di dalam lubang tanah. Atas viralnya video tersebut, kemudian memunculkan beragam spekulasi dari masyarakat. 

Dikonfirmasi, Kapolsek Pasimarannu Iptu Abdul Malik, kepada Pewarta, pada Jum'at (30/12) malam, mengatakan bahwa sejumlah orang yang ada di dalam video tersebut, sementara melakukan proses pemakaman seorang juragan kapal. 

"Berdasarkan keterangan dari Kasubsektor Pasilambena, Ipda Sudirman yang mendapat informasi dari warga Pulo Madu, menjelaskan bahwa juragan kapal tersebut meninggal di atas kapal sehingga karena pertimbangan cuaca yang tak kunjung membaik, akhirnya Ia dikuburkan di Pulau Burung (Kakabia)", kata Iptu Abdul Malik. 

Informasinya, bahwa didalam pelayaran, kapal yang dinakhodainya, dihantam cuaca buruk, ombak besar dan angin kencang yang disertai hujan lebat. Yang kemudian menyebabkan kepala sang juragan terbentur pada dinding kapal. 

"Kami tidak mendapat informasi dan tidak bisa memastikan, apakah juragan mengalami patah pada leher ataupun terdapat luka pada bagian kepalanya. Bahkan, warga Pulo Madu yang memberikan kami informasi, juga tidak mengetahui identitas mayat tersebut", ucap Iptu Abdul Malik. 

Kendati demikian, kami akan tetap melakukan penelusuran terkait identitas mayat tersebut, tambahnya. 

Lanjut, Iptu Abdul Malik, menururkan bahwa warga Pulo Madu yang memberikan informasi tersebut berlayar dari Kupang, Nusa Tenggara Timur menuju kampung halamannya di Pulo Madu.

Namun, karena cuaca buruk, akhirnya mereka berlindung di Pulau Burung (Kakabia). Disaat itulah, kata Iptu Abdul Malik, mereka kemudian melihat 2 buah kapal yang lebih dahulu berlabuh di Pulau tersebut. Setelahnya diketahui, bahwa ke 2 kapal tersebut, berasal dari Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. 

"2 (dua) buah kapal tersebut, diketahui berasal dari Kabupaten Sinjai. Karena jurangannya meninggal diatas kapal sehingga dia kuburkan di Pulau Kakabia", kata Iptu. Abdul Malik. 

Setelah juragan kapal dimakamkan, warga Pulo Madu tersebut kemudian melanjutkan pelayarannya menuju Pulo Madu, Kecamatan Pasilambena. Selanjutnya, di ikuti oleh 2 (dua) buah kapal yang juga melanjutkan pelayarannya menuju Kabupaten Sinjai, tutup Kapolsek Pasimarannu, Iptu Abdul Malik. (Afd).

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Viral Video Pemakaman Mayat di Pulau Kakabia, Ini Penjelasan Kapolsek Pasimarannu Selayar

Trending Now

Iklan