MEDIA SELAYAR - Cukup menarik perhatian netizen di salah satu grup whatsup warga Selayar saat 5 lembar kertas berisi catatan jumlah penumpang dan kendaaraan yang berisi daftar nama penumpang kapal feri KMP. Takabonerate diposting, yang kemudian mendapat komentar netizen bahwa apa yang diposting sangat jauh berbeda dengan apa yang tertera dan apa yang faktanya diatas kapal.
Dalam kiriman postingan dari netizen anggota grup whatsupp Selayar tertera diatas kertas hanya puluhan jumlah penumpang, yang selanjutnya mendapat komentar lain bahwa fakta lapangan dalam pemberangkatan KMP. Takabonerate menunjukkan ratusan orang dan puluhan kendaraan tujuan pulau berangkat dari pelabuhan Pattumbukang pada Senin (6/2/2023) siang.
Kertas laporan kedatangan dan keberngkatan kapal KMP. Takabonerate, yang beredar memiliki tulisan 2 tanggal dalam lembar laporan kedatangan dan keberangkatan penumpang.
Masing-masing tertulis tanggal 2 Pebruari 2023 sebagai tanggal tiba dari Pelabuhan Pamatata dan Tanggal 6 Pebruari 2023 sebagai tanggal keberangkatan dari pelabuhan Pattumbukang.
Dalam keterangan tertulis dilembaran yang beredar, tertulis laporan keberangkatan dan kedatangan, sangat jelas tertulis jumlah penumpang sebanyak 43 orang dengan muatan kendaraan 6 motor.
Sementara di kertas lainnya yang tertulis tangan terhitung 159 (seratus lima puluh sembilan) dan motor sebanyak 23 (duapuluh tiga buah).
" Hanya 43 orang dan 6 buah motor di manifest resmi sementara di catatan tangan tertulis 159 orang dan 23 buah motor, wah kalau benar maka namanya manipulasi data ini, tutur A. Nurhamzah, aktivis peduli pembangunan Selayar Kepulauan, Senin (6/2/2023) saat membaca dan melihat postingan manifest kapal feri yang beredar.
Hamzah juga menyebut bahwa informasi ini sangat bagus dan bisa menjadi dasar kepada pihak berwajib untuk melakukan penyelidikan, karena tidak tertutup kemungkinan praktek seperti sudah berlangsung lama dan tentu saja disinyalir kuat bisa merugikan negara karena ini operatornya adalah BUMN, yang mendapat subsidi dari anggaran negara, sehingga sangat perlu tindakan agar tidak menjadi budaya yang kerugiannya tentu ditanggung oleh masyarakat Selayar secara khusus, jelasnya.
" Persoalan benar atau tidaknya ini, lembaran-lembaran yang beredar perlu pembuktian dan yang paling pas melakukan penyelidikan tentu saja pihak berwajib dalam hal ini pihak Kepolisian Selayar karena kejadiannya di Selayar."
Ia juga memperlihatkan foto-foto muatan kapal feri berupa susunan kopra diatas kapal pada beberapa pelayaran sebelumnya dari pelabuhan di Pasilambena. Dan Ia mempertanyakan hal tersebut.
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Jamaluddin, GM. PT. ASDP Selayar kepada Pewarta menjawab bahwa persoalan manifes penumpang selalu ada tambahan. Dan biasanya manifest dibuat satu jam sebelum pemberangkatan kapal untuk mendapatkan surat izin berlayar. Jadi penumpang tambahan itu akan dicatat manual, jelas Jamaluddin, Senin (6/2/2023) melalui sambungan telepon.
Pantauan Pewarta di Pelabuhan Pattumbukang pada Senin (6/2/2023) ratusan penumpang tujuan kepulauan Selayar ikut berlayar dengan KMP. Takabonerate. Termasuk puluhan kendaraan juga ikut diangkut oleh kapal feri tersebut. (Tim).