MEDIA SELAYAR - Presiden Partai Buruh, Said Iqbal bakal merebut suara buruh yang sebelumnya memilih Partai Gerindra, PKS, PDIP dan NasDem. Menurutnya, total suara yang bisa diperoleh diperkirakan mencapai 7 juta suara.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal akan mengambil kembali suara para buruh dari partai-partai yang dulu pernah didukung oleh organisasi buruh. Iqbal yakin jika semua suara itu kembali, Partai Buruh bisa mendapatkan hingga 30 kursi di DPR RI. Salah satu daerah yang hendak dijadikan lumbung suara Partai Buruh, kata Iqbal, adalah Provinsi Jawa Barat.
Tekad para buruh untuk kembali mengambil suara para buruh dari partai-partai yang dulu pernah didukung oleh organisasi buruh sudah bulat.
Iqbal lalu menjelaskan pada 2019 lalu di Jawa Barat organisasi buruh mendukung Partai Gerindra. Dengan itu, Partai Buruh bisa mendapatkan 4 kursi di DPR RI. Dan Ia yakin bisa merebut 4 kursi tersebut.
"Begitu pula mungkin suara PKS, NasDem, PDIP, kita (buruh) go back home. Jadi kami yakin benar dengan izin tuhan, kami akan lolos di 20 kursi bahkan, kami optimis 30 kursi dan 10 kabupaten/kota, bupati atau wali kotanya atau wakilnya, setidak-tidaknya kami yakin 1 bupati Kabupaten Bekasi itu buruh," kata Iqbal.
Meski demikian, Said Iqbal mengatakan pihaknya ingin ada capres alternatif pada 2024 nanti. Ia kemudian membandingkan Negara Timur Leste yang lebih keil dari Indonesia namun memiliki perdana menteri yang banyak.
Jadi selain Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, atau Prabowo Subianto, partai buruh ingin ada capres alternatif. Iqbal menanmbahkan saat ini ada banyak tokoh yang memiliki kemampuan menjadi presiden. Namun, capres alternatif itu tidak muncul karena tingginya Presidential Threshold atau ambang batas pencalonan presiden.
Said Iqbal tak menutup kemungkinan partainya bisa mendukung salah satu dari tiga calon yang sudah ada saat ini.
"Bisa jadi ada sebagian daerah yang mendukung, dari 38 provinsi dan bisa jadi sebagian akan mengusulkan alternatif. Bisa jadi ada yang mendukung salah satunya, setiap provinsi berbeda-beda dan bisa jadi alternatif. Tapi kalau calon alternatif pasti, saya bilang pasti," kata Iqbal. (***)