MEDIA SELAYAR - Hingga akhir tahun 2023 kebutuhan listrik ribuan warga yang mendiami pulau-pulau dalam Kawasan Nasional Takabonerate Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan belum terpenuhi seperti warga didaerah lainnya di Indonesia.
Di Pulau Rajuni Desa, saat ini listrik yang dikelola desa hanya menyala kurang 2 jam saat petang, akibatnya pemukiman warga gelap gulita. Sebagian warga mampu, kemudian menyalakan mesin diesel pribadi dan yang lain mengandalkan penerangan energi matahari untuk penerangan. Sementara bagi warga kurang mampu hanya pasrah dalam kegelapan.
" Ini sudah hampir rusak total listrik desa Rajuni, tidak ada lagi penerangan umum. Kita sudah beberapa kali suarakan ke Pemerintah tapi hanya dijawab pakai saja sampai rusak semua, ujar salah seorang Tokoh Masyarakat Rajuni, Jumat (27/10/2023).
Listrik desa ini bantuan dan sudah rusak batreinya. Belum terlihat ada upaya untuk perbaikan. Dan menurut kabarnya sangat mahal untuk memperbaiki sumber listrik ini, jelasnya.
Hal yang sama dirasakan masyarakat Tarupa. Memang ada listrik, tapi bukan listrik desa. Yang ada penerangan, adalah balon lampu tenaga surya itupun hanya 1 bohlam lampu.d
Saat dibagikan tak semua dapat karena jumlahnya terbatas. Kalau kebutuhan listrik lebih untuk televisi dan kulkas atau peralatan listrik lainnya, hanya ada bagi warga yang mampu.
Di Desa Tarupa memang ada penyedia listrik tenaga diesel lokal, namun karena seringnya kesulitan mendapat solar dan bahan bakar yang mahal, sehingga kerap macet dan tidak melayani.
Hal serupa dirasakan warga pulau Tambuna dan Pasitallu, pemenuhan kebutuhan listrik masih sangat jauh dari kata terpenuhi. Warga di kedua pulau ini hanya mengandalkan bohlam lampu energi cahaya matahari untuk penerangan, selebihnya tak terpenuhi.
Pantauan Pewarta di Pulau Jinato, sudah menyala. Menurut warga, mesin listrik desa telah menyala dalam 10 hari terakhir. Sebelumnya mesin alami kerusakan beberapa waktu lamanya kemudian mendapat perbaikan.
Masyarakat pulau-pulau dalam Kawasan Taman Nasional Takabonerate berharap agar Pemerintah bisa lebih peduli pada kondisi masyarakat Takabonerate saat ini. Sejumlah tokoh masyarakat berharap agar janji-janii politik dapat dibuktikan, karena sebentar lagi pemilu dan akan banyak politisi datang kembali mencari suara dipulau mereka.
Mereka juga berharap agar bantuan-bantuan pemerintah kepada masyarakat pulau tidak lagi dijadikan komoditas politik agar dapat dinikmati secara merata oleh warga pulau tanpa pertimbangan warna dukungan. Seperti yang kerap dipraktekkan sebelumnya. (Tim).