MEDIA SELAYAR. Kasat Resesrse Narkoba Polres Kepulauan Selayar Iptu Suhardiman, S.H., M.M., mengatakan saat ini pihaknya melakukan penyelidikan terhadap sejumlah toko dan pedagang kaki lima, mengantisipasi peredaran Narkotika yang menyasar remaja dan anak-anak.
Hal tersebut dilakukan sebagai wujud respon Polres Kepulauan Selayar menyusul berhasil terungkapnya modus peredaran narkotika jenis ganja yang dicampur dengan bahan kue yang menyasar anak-anak oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar, pada Rabu (20/12/2023).
Dikonfirmasi, Kasat Res Narkoba Iptu Suhardiman, Minggu (24/12/2023) siang, kepada Pewarta mengatakan pihaknya sementara melakukan penyelidikan terhadap sejumlah toko dan warung, dikhawatirkan barang tersebut juga telah beredar di Kepulauan Selayar.
"Kami sudah lakukan penyelidikan, namun hingga hari ini belum ditemukan barang seperti yang dimaksud. Meskipun demikian, kami akan tetap fokus mengantisipasi hal tersebut," jelas Iptu Suhardiman.
Dikatakan Iptu Suhardiman, modus peredarannya seperti yang ditemukan BNN Prov. Sulsel, narkotika jenis ganja tersebut dicampur dengan bahan kue dan dibuat seperti kue cookies, ditaruh di lembaran foil biar tidak kelihatan dan sasarannya itu anak-anak.
"Ini akan tetap menjadi perhatian kami, mengingat sasaran peredaran barang tersebut adalah anak-anak dan peserta didik," katanya.
Untuk itu, Iptu Suhardiman mengimbau kepada para orang tua agar senantiasa mengingatkan anak-anaknya, agar berhati-hati dalam membeli atau mengkonsumsi kue atau makanan, jangan sampai ada kandungan narkotikanya seperti yang ditemukan di Makassar.
Untuk diketahui, berdasarkan keterangan resmi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulsel Brigjen Pol Guruh Ahmad Fadiyanto, barang haram tersebut, diduga berasal dari Medan, Sumatera Utara yang dikirim ke Makassar dengan menggunakan jasa pengiriman.
Jadi ini pengiriman dari Medan yang dikirim ke sini (Makassar,red), kemudian kita pantau pengirimannya ada di wilayah kita kemudian kita amankan barang bukti itu, ada 2 orang kita amankan," jelas Guruh Ahmad Fadiyanto. (Tim/Rls).
