MEDIA SELAYAR. Suherman (56), warga Lingkungan Batangmata Sapo Utara, Kelurahan Batangmata Sapo, Kecamatan Bontomatene kehilangan hewan ternak kambing secara misterius. Hal ini pun menambah deret kasus warga kehilangan ternak di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
Bagaimana tidak, saat Suherman hendak memberi makan kambing-kambing yang diikat di bawah pohon jeruk miliknya yang berada di wilayah perkebunan Garassi Kelurahan Batangmata Sapo, pada Sabtu, 13 Juli 2024 siang, dia tidak lagi melihat dan menemukan tiga ekor kambingnya yang terdiri dari satu induk dan dua anak kambing dengan usia sekitar 5 hingga 6 bulan itu.
"Kandangnya di sini, Pak, tapi saya ikat di bawah pohon jeruk itu. Kebiasaan kami di sini memang mengikat kambing di dekat pohon jeruk untuk menyuburkan tanaman, terutama saat ini sedang berbuah. Pagi menjelang siang, kambing saya sudah hilang bersama dua anaknya, talinya juga ikut hilang," ungkap Suherman, Minggu (14/7/2024).
Dia mengaku masih berusaha mencari ternaknya yang hilang sebelum melaporkan ke pihak berwajib. Bahkan, kakek yang sehari-hari menggunakan tongkat karena kaki kirinya cacat ini telah menghubungi pedagang pengumpul kambing, namun usahanya sia-sia.
"Kami masih mencari ke mana-mana dibantu adik ipar. Saya juga coba hubungi pedagang yang biasa beli kambing di wilayah kami, tapi panggilan telepon saya belum direspon," jelas Suherman.
Kasus kehilangan ternak yang dialami Suherman ternyata bukanlah kasus yang pertama. Berdasarkan hasil pengumpulan informasi di lapangan, terungkap bahwa kasus kehilangan ternak warga sudah berulang kali terjadi sejak akhir tahun 2023.
Bahkan hingga Juli 2024, tercatat sudah ada enam kasus kehilangan ternak yang terjadi di wilayah Kelurahan Batangmata Sapo. Adapun data warga Kelurahan Batangmata Sapo yang kehilangan ternak beserta kisaran harganya, sebagai berikut ;
1. Muhammad Ali kehilangan 2 ekor kambing, 1 ekor betina yang sedang hamil dan 1 ekor pejantan, kisaran harga 6,5 juta rupiah.
2. Suherman kehilangan 1 induk dan 2 ekor anak kambingnya, kisaran harga 4,5 juta rupiah.
3. Andi Ahmad kehilangan 1 ekor induk kambing, kisaran harga 2,5 juta rupiah.
4. Sudding kehilangan 1 ekor kambing dewasa calon indukan, kisaran harga 2 juta rupiah.
5. Daeng Ramang kehilangan 1 ekor anak kambing usia remaja, kisaran harga 1,5 juta rupiah.
6. Daeng Sitaro kehilangan 2 ekor anak kambing berusia sekitar 5 bulan, kisaran harga 1,5 juta rupiah.
Tidak hanya di Kelurahan Batangmata Sapo, kasus yang sama juga dialami Abdul Rojak (46), warga Dusun Tanaberu, Desa Bontona Saluk Kecamatan Bontomatene. Dia kehilangan kambing sebanyak 5 ekor, pada bulan Juni 2024 lalu.
Kasus yang sama juga terjadi di Dusun Jenekikki, Desa Bungaiya, Kecamatan Bontomatene. Ada sebanyak 18 ekor kambing dari 5 pemilik yang hilang. Beberapa warga kehilangan kambing setelah bulan Ramadan 1445 H/2024 M lalu. Kemudian, berselang selama 2 minggu, warga kembali kehilangan ternak kambingnya.
Warga yang kehilangan ternak pun mengeluhkan kejadian yang berulang-ulang tersebut. Mereka berharap adanya atensi khusus dari pemerintah setempat dan pihak berwajib atas rentetan kasus kehilangan ternak yang terus-menerus terjadi di Kepulauan Selayar. (Tim).