MEDIA SELAYAR. Masyarakat Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan khususnya warga Pulau Pasitallu Desa Khusus Pasitallu, Kecamatan Taka Bonerate, mengeluhkan kualitas sinyal telepon seluler dan internet yang kurang baik di wilayah tersebut.
Pasalnya, Pulau Pasitallu sebagai salah satu desa di kawasan Takabonerate tempat terbangunnya tower BTS Telkomsel, namun beberapa bulan terakhir sinyal disana sangat jelek, ada sinyal tetapi tidak status 4G, sehingga menyulitkan warga berkomunikasi dengan keluarga yang berada di Selayar dan Makassar, maupun dengan para koleganya yang tersebar di wilayah Indonesia.
"Sekarang baru agak baikan hanya saja kendalanya waktu aktifnya terbatas, terkadang hanya sampai jam 10 atau 12 malam lalu kemudian mati, terus kembali aktif lagi nanti jam 9 pagi. Kondisi ini sudah berlangsung selama kurang lebih dua pekan terkahir," ucap Sekdes Khusus Pasitallu, Edi, S.Pd.I., saat dikonfirmasi Pewarta, Sabtu (13/7/2024) siang.
Hal tersebut, lanjut Edi, sangat menyulitkan masyarakat Pasitallu dari segi kepentingan komunikasi untuk hal-hal yang dianggap penting dan mendesak apalagi hal yang sifatnya darurat.
Sebagai contoh, kata Edi, masyarakat yang memiliki anak yang bersekolah atau kuliah di Benteng, Selayar dan Makassar. Dalam situasi tertentu, kadang para pelajar ini memiliki kebutuhan yang mendesak, namun karena jaringan seluler yang terbatas di Pasitallu, mereka terkendala untuk menghubungi para orang tuanya.
"Kami warga disini juga tidak tau apa yang menjadi kendala sehingga tidak seperti lagi dengan yang sebelum-sebelumnya aktifnya 24 jam, sehingga sangat memudahkan masyarakat dari segi kepentingan komunikasi. Tapi inilah kondisi sinyal tower yang ada di Desa Khusus Pasitallu," terang Edi.
Apatah lagi, lanjut dia, mayoritas masyarakat Pasitallu berprofesi sebagai nelayan yang sangat bergantung pada kualitas jaringan telepon dan sinyal data seluler untuk menghubungi para pengusaha, memasarkan hasil tangkapannya.
"Masyarakat disni kan mayoritas berprofesi nelayan. Mereka kadang menjual hasil tangkapan ikannya itu ke Selayar, Makassar bahkan sampai ke NTT. Nelayan butuh berkomunikasi dengan pengusaha atau pembeli," kata Sekdes Khusus Pasitallu ini.
Lebih lanjut, Edi mengatakan kondisi jaringan yang tidak normal tersebut, memaksa masyarakat untuk mencari alternatif lain dengan dengan pergi ke pantai atau dermaga untuk mencari jaringan lain, seperti jaringan dari Pulau Bonerate.
Untuk itu, dia berharap agar supaya jaringan telepon dan sinyal data seluler ini bisa kembali aktif 24 jam, seperti saat tower BTS tersebut baru dibangun.
Selain itu, Edi juga mengungkapkan terkadang jika cuaca mendung jaringan juga kembali tidak aktif.
"Jika penyebab utamanya karena tower BTS di Pasitallu hanya memakai panel surya, sehingga cepat mati dan terlambat aktif dikarenakan baterai aki panel yang belum mengisi setrum atau daya, masyarakat ingin agar tower tersebut juga dilengkapi dengan genset yang bisa membackup ketika situasi hal seperti itu terjadi," pungkas Edi, Sekdes Khusus Pasitallu.
Untuk diketahui, kondisi yang terjadi di Pulau Pasitallu juga terjadi di beberapa pulau di dalam wilayah Kecamatan Taka Bonerate. Bahkan kualitas jaringan yang buruk juga dialami di beberapa Pulau lainnya di Kabupaten Kepulauan Selayar, seperti Pulau Jampea Bonerate dan Kalaotoa. (Tim).