MEDIA SELAYAR. Pemerintah Desa Lalang Bata Kecamatan Buki melalui Kaur Keuangan, Nur Muliana angkat bicara terkait postingan pemilik akun Risman Kaharr di salah satu grup Facebook Selayar yang menyoroti belum tersalurkannya gaji perangkat dan petugas kemasyarakatan.
Postingan tersebut bernarasi, "2024 Desa lain sudah tutup buku, 2025 desa lalang bata baru teriak minta gaji," dengan menampilkan foto kantor desa Lalang Bata dimana papan nama kantor desa tersebut telah terpilox dengan tulisan "CAIRKAN GAJI".
"Semua gaji perangkat, staf, BPD dan petugas kemasyarakatan sudah masuk di rekening desa. Hanya saja kami terkendala pada saat proses pencairan. Cek yang ditandatangani Pak Desa tidak diterima oleh pihak Bank, karena menggunakan tinta cair," jelas Muliana, saat dikonfirmasi Pewarta, Sabtu (4/1/2025) siang.
Karena itu, cek untuk pencairan tersebut diganti dan dikirim lagi ke Makassar untuk ditandatangani kembali oleh kepala desa yang saat ini masih menjalani perawatan di salah satu Rumah Sakit di Makassar.
"Pak Desa lagi sakit, sudah tiga bulan beliau menjalani perawatan di Makassar. Saya tidak mau kalau harus palsukan tandatangan Pak Desa, makanya cek pencairan saya kirim lagi ke Makassar pada Jum'at kemarin. Hari ini atau besok, cek nya sudah tiba di Selayar," ungkap Muliana.
Menanggapi postingan tersebut, Muliana berharap agar perangkat desa, staf, BPD dan petugas kemasyarakatan untuk bersabar, karena pihaknya juga telah berusaha maksimal untuk segera menyalurkan hak mereka. Dia bahkan meminta masyarakat Desa Lalang Bata mendoakan Kepala Desa, Zainal Arifin lekas pulih agar bisa beraktifitas dan menjalankan tugasnya.
"Masyarakat harus mengerti kondisi, Pak Desa sementara di rawat. Kami juga telah mengupayakan agar hak-hak perangkat, staf dan petugas kemasyarakatan segera tersalurkan. Jangan dikira kami sengaja memperlambat atau malah telah menggunakan dana tersebut untuk kepentingan pribadi. Semua dananya masih ada di rekening desa," paparnya.
Lanjut, Muli mengungkapkan jika beberapa dari perangkat desa dan staf sebenarnya telah dibayarkan gajinya, karena mereka memiliki rekening Bank Sulselbar. Gaji tersebut langsung dikirimkan ke rekening masing-masing perangkat dan staf.
"Dari awal kami sudah sampaikan agar segera membuka rekening di Bank Sulselbar. Tapi tidak semua perangkat, staf, BPD dan petugas kemasyarakatan yang mengurus. Jadi gaji mereka harus di cairkan dulu di Bank, baru dibagikan. Mudah-mudahan hari Senin nanti tidak ada lagi kendala, dananya bisa dicairkan sehingga Selasa gaji mereka bisa disalurkan," pungkas Muliana. (Tim).