Selayar Jadi Lokasi Pemantauan Rukyatul Hilal Ramadhan 1446 H

Media Selayar
Rabu, 19 Februari 2025 | 18:03 WIB Last Updated 2025-02-19T10:03:53Z

Selayar Ramadhan

MEDIA SELAYAR
- Kabupaten Kepulauan Selayar menjadi salah satu titik pemantauan hilal di Sulawesi Selatan. Selain di Selayar,  pemantauan hilal awal Ramadhan juga bakal dilaksanakan di GTC Kota Makassar. 

Kementerian Agama akan melakukan pemantauan hilal (rukyatulhilal) awal Ramadhan 1446 Hijriah pada 28 Februari 2025 beberapa hari yang akan datang. 

Kendati demikian titik tepat dan waktu pemantauannya masih menunggu hasil rapat keputusan dari Kanwil Kemenag Sulsel.

Menunggu dulu hasil rapat dinda, InsyaAllah paling lambat besok sudah keluar (hasilnya),” ungkap Wardy Siradj, Humas Kanwil Kemenag Sulsel, Rabu (19/02) kepada awak media. 

Tercatat sebanyaki 125 titik di seluruh Indonesia dengan melibatkan para ahli falak dari Kantor Wilayah Kemenag dan Kemenag kabupaten/kota.

Pemantauan hilal awal Ramadhan pada 125 titik yang tersebar di 34 provinsi yang ada di Indonesia.

Di Sulawesi Selatan (Sulsel), pemantauan hilal awal Ramadhan bakal dilakukan dilakukan di GTC Kota Makassar dan Kepulauan Selayar.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad menjelaskan, berdasarkan perhitungan astronomi (hisab), ijtimak menjelang Ramadan 1446 Hijriah diperkirakan terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB.

Pada hari rukyat, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia berada di atas ufuk dengan kisaran antara 3° 5,91’ hingga 4° 40,96’.

Sementara itu, sudut elongasi berkisar antara 4° 47,03’ hingga 6° 24,14’.

Ia menambahkan, hasil rukyat hilal dari berbagai daerah, beserta data hisab mengenai posisi hilal, akan dibahas dalam sidang isbat.

Keputusan yang dihasilkan akan menjadi dasar penetapan awal Ramadan 1446 Hijriah di Indonesia.

Diketahui, sidang isbat akan digelar di Auditorium H.M. Rasjidi, Kantor Kementerian Agama RI, Jalan M.H. Thamrin No. 6, Jakarta.

Sidang tersebut akan dihadiri sejumlah pihak, termasuk perwakilan duta besar negara sahabat, Ketua Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta sejumlah lembaga terkait seperti Badan Informasi Geospasial (BIG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Planetarium Jakarta.

Selain itu, pakar ilmu falak dari organisasi masyarakat Islam, anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag, serta pimpinan organisasi Islam dan pondok pesantren juga akan turut serta.

“Sidang isbat merupakan bentuk sinergi antara Kemenag, organisasi Islam, serta lembaga terkait dalam menentukan awal bulan Hijriah. 

Keputusan yang diambil diharapkan dapat menjadi pedoman bersama bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah Ramadan,” ungkapnya dalam siaran resmi yang diterima Rabu (19/02). (*). 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Selayar Jadi Lokasi Pemantauan Rukyatul Hilal Ramadhan 1446 H

Trending Now

Iklan